Arti dibalik kata “KULIAH”

Berbicara tentang kuliah bagi sebagian orang ketika mendengar salah satu kata tersebut merupakan kata yang sangat mustahil bagi sebagian orang untuk bisa di gapai, karena menurut sebagian orang yang beranggapan bahwa kuliah itu hanya bisa di lalui oleh orang-orang yang kaya yang memiliki banyak uang.

Rasanya untuk orang kurang berada musthail untuk bisa melanjutkan kuliah. Apalagi anggapan orang tua yang mempunyai anak yang masih sekolah di sekolah mengah atas atau sekolah menengah kejuruan bahwa untuk melanjutkan kuliah bagi anak-anaknya perlu memerlukan biaya yang banyak. Padahal kuliah itu bisa di lalui meskipun bukan orang kaya .

Tak lepas dari hal itu saja, banyak orang yang beranggapan bahwa kuliah itu capek dan sibuk dengan tugas-tugas yang di berikan oleh ibu/bapak dosen yang nantinya akan menyita banyak waktu dan membuat otak kembali untuk berfikir dan belajar.

Hal itulah yang banyak membuat orang-orang merasa capek untuk melanjutkan kuliah apalagi masa pendidikan yang sudah di lalui selama 12 tahun membuat orang beranggapan dengan pendidikan 12 tahun sampai Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan itu merupakan hal yang sangat cukup. Apalagi orang sudah beranggapan bahwa untuk bekerja dengan Ijazah SMA/SMK pun itu sudah bisa dan dapat di katakan cukup.

Namun terlepas dari semua anggapan orang-orang itu , bahwa yang perlu di garis bawahi bahwa kuliah itu hal yang sangat penting khusunya bagi orang-orang yang ingin menemukan jati diri yang sebenarnya dan ingin menggapai dan mewujudkan cita-citanya karena dengan kuliah di situlah kita akan belajar bagaimana belajar mengatur waktu yang efektif dan efesien dan dengan kuliah juga akan membentuk kepribadian yang baik dengan bekal ilmu yang cukup yang dapat di aplikasikan di kehidupan sehari-hari yang dapat bermanfaat bagi orang lain.

Dan yang perlu di garis bawahi juga, bahwa tak selamanya kuliah itu bagi para orang kaya yang memiliki banyak uang, tak selamanya bagi orang yang berkecukupan namun kuliah itu hak milik bersama. Selagi ada kemauan dan terus berusaha untuk menjadi orang yang berprestasi, dengan itu pasti ada jalan untuk bisa melanjutkan kuliah dengan tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya kuliah.

Karena dengan menjadi orang yang berprestasi di akademik maupun non akademik keinginan dan harapan untuk bisa melanjutkan kuliah dengan jalur Beasiswa bisa tercapai karena di Indonesia sendiri pemerintah sudah mencanangkan bagi para pelajar yang berprestasi untuk bisa mengikuti beasiswa untuk melanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ialah “Kuliah”.

Dengan kuliah, harapan dan keinginan di masa depan akan tercapai.

Dengan kuliah, bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Dan Dengan kuliah, bisa menjadikan orang tua bahagia.

Seperti Kisah Inspiratif yang bisa di jadikan motivasi ialah Cerita inspiratif yang berjudul “Pilihan Hidup”

Masa Sekolah Menengah Atas / Kejuruan merupakan masa dimana awal suatu perubahan perilaku, cara berfikir untuk menuju kedewasaan bagi para pelajar, dimana dengan bertambahnya usia cara berfikir dari pelajar tesebut menuju kedewasaan perlahan kian meningkat.

Sejak usainya ujian nasional dan kelulusan Sekolah Menengah Atas / Kejuruan membuat salah satu pelajar yang bernama “Sandi” berfikir untuk menentukan arah hidupnya. Hal di pikirkan oleh sandi untuk menentukan arah hidupnya ialah berfikir untuk 2 pilihan dalam hidupnya yang ingin ia harus pilih dan jalani.

Hari demi hari perlahan 2 pilihan hidup itu selalu menghampiri dan membayangi di pikirannya. Terkadang pula ke 2 pilihan hidupnya itu yang membuat sandi merasa bingung dan dilema untuk menuntukan arah hidupnya. Kondisi juga yang membuat sandi menjadi seperti ini.

Pilihan hidup yang ingin ia jalani pertama ialah keinginannya bekerja demi bisa membahagiakan orang tua nya. sedangkan pilihan yang ke dua yang ingin ia jalani ialah keinginannya untuk bisa kuliah. namun sempat terlintas di pikiran sSandi bahwa untuk melanjutkan kuliah itu terbentur dengan biaya kuliah yang cukup mahal yang tidak mungkin untuk bisa di jalani pada saat itu.

Ke 2 Pilihan itulah yang membuat Sandi merasa bingung, hingga akhirnya ketika kelulusan sekolah sudah berlalu. Sandi pun mulai menentukan keputusannya untuk bekerja terlebih dahulu dan mengesampingkan keinginan untuk kuliahnya.

Hari demi hari sandi lalui untuk mempersiapkan persyaratan untuk bekerja, hingga akhirnya pada saat bulan Mei sandi melamar pekerjaan di suatu tempat perbelanjaan terbesar di kotanya. Hari demi hari telah dilalui untuk menunggu kabar dari tempat kerja yang ia lamar, hingga pada akhirnya lamaran pun membuahkan hasil, sandi mendaptkan pesan singkat untuk melakukan interview.

Senang bukan main ketika mendengar kabar tersebut, meskipun baru di kasih kabar untuk interview tapi rasa bersyukur dan rasa senang tak bisa di pungkiri. hingga akhirnya Sandi pun mulai bersiap-siap dan bergegeas untuk berangkat untuk melaksanakan interview.

Ketika sedang di perjalanan menggunakan kendaraan umum, sandi pun terus berdoa untuk slalu di berikan kemudahan dan kelancaran. Sandi yakin dengan terus berdoa akan slalu di berikan kemudahan dan kelancaran karena dengan berdoa hatipun mulai tenang.

Beberapa menit kemudian akhirnya sandipun sampai di tempat kerja yang ia lamar, tegang bukan main karena pengalaman pertama di interview untuk bekerja. Sesampainya di tempat kerja, akhirnya sandipun di arahkan oleh petugas keamaan untuk di antar ke ruangan yang menjadi tempat interview.

Sandipun sampai di ruangan yang di tunjukan oleh petugas keamanan itu, hingga akhirnya di ruangan tersebut bertemu dengan bapak gungun sebagai supervaisor dari tempat kerjanya itu. Tak cukup lama sandi pun mulai di di kasih pertanyaan mengenai pekerjaan yang akan sandi kerjakan. Namun dari pertanyaan yang di ajukan oleh bapak gungun langsung mengarkan pada siap atau engga nya kepada sandi bahwa pekerjaan yang di tawarkan ole bapak gungun itu ialah sebagai “Office Boy”.

Bingung bukan kepalang karena tujuan sandi melamar itu bukan untuk menpakan sebuah tantangan jugajadi office boy tetapi bertujuan untuk menjadi pegawai supermarket atau pegawai dibagian sepatu. Sandi pun mulai mengiyakan untuk menjadi “Office Boy”. Tak ada pilihan yang lain ketika sandi di tawari untuk menjadi seorang office boy namun meskipun pekerjaan office boy itu di pandang rendah oleh orang lain tetapi bagi sandi ini merupakan langkah awal bagi sandi untuk mengenal dunia kerja karena di balik ini semua pasti ada hikmah di dalamnya karena ada kata-kata mutiara yang mengungkapkan “tak da peristiwa atau kejadian yang terjadi apabila tidak ada hikmah di dalamnya”.

Hasil dari interview pun sandi keterima menjadi bekerja sebagai “Office Boy”. Meskipun terdengar nya malu untuk di laksanakan menjadi office boy karena ketika sekolah dulu beranggapan akan bekerja di tempat yang nyaman dan sesuai dengan pilihan jurusan yang di pilih pada saat sekolah, namun hal itu harus tetap di jalani dan di syukuri karekan apabila tetap memikirkan rasa malu tidak dapat membuat semuanya menjadi berubah.

Menjadi seorang “Office Boy”pun sandi lalui di hari pertama, dengan rasa percaya diri meskipun masih ada rasa mulu namun dengan menjadi office boy pun harus bisa memberikan yang terbaik. Hari pertama di lalui penuh dengan tekanan karena belum terbiasanya melakukan pekerjaan seperti itu di tempat yang luas dan ramai, selain penuh tantangan, menjadi seorang office boy pun di tuntut untuk kuat dan penuh kesabaran karena terkadang ketika sedang membersihkan lantai konsumen pun terkadang menginjak lantai yang sedang di bersihkan itu.

Hari demi hari menjadi seorang office boy pun di lalui hingga tepat pada saat bekerja tepat 1 minggu bekerja menjadi seorang office boy, ada seorang saudara yang memberi tahu bahwa ada di salah satu Sekolah Tinggi (Universitas) membuka program Beasiswa Kuliah “Bidik Misi” dan menyuruh sandi untuk mengikuti beasiswa tersebut.

Sandi pun mulai bersemangat ketika mendengar kabar gembira bahwa di salah satu Sekolah Tinggi tersebut ada program Beasiswa “Bidik Misi”. Maka dengan itu sandi pun mulai bergegas pada sela libur bekerja mempersiapakan persyaratan untuk mendaftar Beasiswa “Bidik Misi”.

Setelah selesai mempersiapkan persyaratan, kemudian persyaratan tersebut di serahkan ke pihak Sekolah Tinggi tersebut untuk mendaftar dan mengikuti Beasiswa. Akhirnya persyaratan tersebut di terima dan menunggu kabar untuk melaksanakan Tes dan Wawancara.

Setelah selesai memberikan persyaratan untuk mengikuti program beasiswa tersebut besoknya sandipun bekerja seperti biasanya menjadi office boy di tempat perbelanjaan.

Beberapa minggu kemudian, sandi pun mendapat kabar lewat pesan singkat bahwa Tes Beasiswa akan di laksanakan pada hari senin. Mendengar kabar tersebut sandipun mulai mempersiapkan diri dan meminta ijin kepada Supervaisor yang ada di tempat kerja untuk mengikuti Tes & Wawancara Beasiswa Bidik Misi. Allhamdulilah suupervaisoroun mengijinkan kepada sandi untuk mengikuti tes beasiswa tersebut.

Allhamdulilah Tes & Wawancara Beasiswa pun di mulai dengan para peserta yang mengikuti sangat banyak, rasa pesimis pun mulai ada ketika melihat para peserta dari sekolah ternama. Namun dengan keinginan dan penuh harapan rasa pesimis tersebut bisa di lawan secara perlahan menjadi sebuah rasa percaya diri. Tak di sangka tes pertama yang di lakukan di sekolah tinggi tersebut ialah tes tulisan yang berisikan soal-soal pilihan ganda yang harus sandi kerjakan selama 2 jam. Sedikit berbangga hati karena soal yang tertera di lembar soal sebelumnya sudah sandi pelajari, karena ketika jam istirahat ketika sandi bekerja sandi sisihkan waktu untuk media ncari informasi mengenai tes di media social atau situs internet.

Beberapa jam kemudian akhirnya Tes tulisan pun selesai. dan selanjutnya dilanjutkan dengan tes wawancara. Tes wawancara yang di lakukan ialah dengan memberikan pertanyaan mengenai infprmasi mengenai seputar ilmu pengetahuan dan kuliah. Dan allhamdulilah pertanyaan yang di ajukan oleh pihak sekolah tinggi tersebut bisa sandi jawab dengan lantang. Dan akhirnya tinggal menunggu tes survey dan hasil pengumuman penerima beasiswa.

Tes dan wawancara pun telah di lalui dengan rasa percaya diri, hingga akhirnya hari besok di lanjutkan dengan kembali bekerja menjadi seorang office boy.

Beberapa bulan kemudian, terdengar kabar baik bahwa nama Sandi lolos dan mendapatkan beasiswa untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Senang bukan main dan rasa bersyukur buah hasil dari perjuangan bisa melanjutkan sekolah ke jengjang yang lebih tinggi dengan mendapatkan beasiswa.

Akhirnya sandi pun selesai bekerja di salah satu perbelanjaan tersebut, demi melanjutkan keinginan nya untuk melanjutkan sekolah kejengjang yang lebih tinggi.

Meskipun berawal dari niat namun dengan semangat dan penuh perjuangan untuk bisa melanjutkan sekolah ke jengjang yang lebih tinggi bisa tercapai, meskipun terlahir dari orang yang tidak berkecukupan namun untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi itu bisa terwujudkan karena kuliah itu bisa menjadi hak siapa saja selagi orang itu berprestasi dan mempunyai keinginan dengan tidak mengeluarkan uang kuliah bisa di jalani, karena yakin allah swt selalu memberikan jalan kepada hambanya apabila hambanya mau berusaha.

Artikel berjudul ARTI DI BALIK KATA “KULIAH” ini adalah artikel lomba yang di adakan oleh Redaksi Seputar Kuliah

Ditulis oleh: Sandi Nayoan

#SeputarKuliah #SeputarKuliahCom

5 Comments
  1. […] Baca juga: Arti dibalik kata “Kuliah” […]

  2. […] Baca juga: Arti dibalik kata “Kuliah” […]

  3. […] Simak juga: Arti dibalik kata “KULIAH” […]

  4. […] Baca artikel terkait : Arti dibalik kata “KULIAH” […]

  5. […] sampe pendidikan lu jadi acak-acakan gara-gara hal sepele yaitu percintaan. Sayang orangtua lu udah biayain kuliah/sekolah […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.

x