Pelajaran Hidup untuk Lebih Percaya Diri

DULU AKU….

Halo, disini aku ingin menceritakan sedikit pelajaran hidup berdasarkan pengalaman yang telah terjadi. Sewaktu aku masih kecil aku dikenal sebagai anak pemalu, dimana untuk berinteraksi dengan keluargaku sendiri aku malu dan jarang sekali berbicara dan bercanda, padahal keluarga ku termasuk tipe yang tidak begitu serius. Hal ini berdampak negatif di kehidupanku, waktu aku sekolah dari zaman TK hingga SD aku sedikit memiliki teman namun saat aku SMP aku sadar sebagai orang pemalu tidaklah nyaman dan akhirnya aku memutuskan untuk membuka diriku kepada orang lain hingga akhirnya aku memiliki banyak teman, selain itu juga berdampak seperti saat proses belajar aku malu untuk bertanya padahal ada beberapa materi yang kurang aku pahami, hingga akhirnya aku harus memaksa diriku berlajar di rumah lebih giat lagi untuk mengejar materi yang ada di sekolah.

Sikap ku yang sudah mulai membuka diri membuat hidupku lebih baik dibanding dahulu, namun hal ini hingga sekarang membuat diriku over confidence tapi hanya kepada orang terdekat saja. Kepercayaan diri mutlak hukumnya untuk dimiliki seseorang, karena sesuatu apapun harus dimulai dari diri sendiri, seperti mengambil suatu keputusan kita harus percaya diri dengan apa yang telah kita ambil, oleh karena itu pelajaran untuk membentuk kepercayaan diri kepada seseorang perlu ditanam sejak dini. Biasanya aku tidak percaya diri karena yang aku lakukan aku takut salah langkah hal ini yang membuat aku sulit untuk berani mencoba hal baru yang ada di sekitarku.

 

Pengalamanku saat aku masuk perkuliahan, jujur aku sekolah TK, SD, SMP dan SMA tidak pernah jauh dari rumah paling jauh SMAku itu juga hanya memerlukan waktu 15 menit dari rumah, hal ini dikarenakan aku takut sekolah jauh mengenal kehidupan luar yang orang-orangnya belum tentu baik denganku dan selalu dalam pikiranku semua hal itu buruk jika aku sekolah jauh dari rumah, hanya rumahlah yang membuatku bisa menjadi diriku apa adanya. Pada akhirnya aku ternyata ditempatkan pendidikan yang amat jauh dari rumah kurang lebih 459 KM, 7-8 jam dari rumahku, dengan kata lain aku harus merantau hal ini sulit aku terima.

Awal mula aku mendaftar pendidikan di daerah semarang karena aku hanyak mencoba-coba, waktu itu jalur undangan (SNMPTN) sebutan saat jamanku gatau sekarang, aku hanya melihat jurusan yang aku inginkan dan hanya ingin mendapatkan PTN (Pengguruan Tinggi Negeri), saat aku melihat pengumuman SNMPTN hatiku sangat bimbang aku bingung harus senang atau tidak, senang karena ternyata aku lolos SNMPTN, sedih karena aku tidak tahu sama sekali daerah semarang, yang dimana aku bukan asli orang Jawa sehingga aku tidak memiliki keluarga didaerah tersebut. Kepercayaan diriku semakin ragu akan keputusan yang harus aku ambil karena saat itu harus memutuskan untuk registrasi online, dan akhirnya setelah banyak pemikiran dan masukan dari orang-orang terdekat terutama orang tua aku memilih mencoba untuk merantau…. Saat itu kehidupanku berubah 100%, saat aku menginjak di kota semarang aku benar-benar melihat orang sekitarku orang asing yang wataknya tidak aku mengerti namun aku harus percaya diri untuk bisa berkembang di kota tersebut.

Hari saat registrasi langsung kekampusnya aku bersama teman SMA ku mendaftar bareng, namun berpisah saat diminta duduk per-jurusan, jantungku langsung berdetak kencang karena aku tidak percaya diri dan aku takut salah dengan apa yang aku perbuat, dan akhirnya hari itu aku lewatin dengan baik hingga pada hari pertama PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) aku masih sulit untuk percaya diri, namun lama-kelamaan aku bisa membuka diriku untuk menerima kenyataannya bahwa aku jauh dari keluarga aku harus mampu mencari orang-orang yang dapat aku jadikan keluarga kedua.

Setelah perkuliahan dimulai aku harus memberanikan diri untuk berbicara dengan teman-teman baruku dan pada akhirnya aku memiliki teman-teman dekat yang membuat diriku lebih baik lagi, semakin hari kita semakin dekat dan membuat diriku semakin percaya untuk meneruskan perkulihaan di kota orang yang jauh dari keluarga dan sekarang aku telah melewati masa-masa kurang peracaya diriku, karena merantaulah aku menjadi lebih mandiri dan percaya diri dalam bertindak. Kehidupan perantauan yang jauh dari rumah membuatku terkadang berpikir menyesal dengan apa yang telah terjadi, namun sisi baiknya aku dapat membuat diriku menjadi lebih berani atau tidak takut melakukan kesalahan. Merantau hidup sendiri dan harus kita sendiri pula yang dapat menangani masalah yang ada, menjadikan diriku lebih percaya diri dalam bertindak seperti saat aku ingin pulang kerumah biasanya aku naik kereta api dan aku suka bertanya dengan petugas tersebut, hal kecil yang seperti ini menurutku sulit untuk aku lakukan karena aku takut dengan seseorang yang tidak pernah aku temui sebelumnya. Merantau memang mengajarkanku banyak hal dan membuat diriku jauh lebih baik dari sebelumnya saat aku tinggal bersama orang tuaku. Well, hal ini membuat aku lebih bersyukur untuk semua yang telah terjadi karena apapun itu harus diterima dan aku yakin itu terbaik buat ku yang diberi Tuhan.

Pelajaran hidup yang dapat diambil yaitu sebaiknya mengajarkan kepada anak sejak dini untuk menjadi lebih percaya diri, karena percaya diri itu penting sekali untuk menunjang apapun yang ada di kehidupan si anak, tidak hanyak dapat berkomunikasi dengan baik hal ini juga menentukan masa depan si anak. Bacaan ini diperuntukan untuk ibu-ibu yang memiliki balita dan anak-anak remaja. Terimakasih telah membaca sedikit pengalaman hidupku.

Artikel berjudul “Pelajaran Hidup untuk Lebih Percaya Diri” adalah artikel lomba yang di adakan oleh Redaksi Seputar Kuliah

Ditulis oleh: Putri Fitriani.
(Bisa disapa lewat Instagram: PutriFt)

1 Comment
  1. […] Baca juga: Pelajaran Hidup untuk Lebih Percaya Diri. […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.

x