Pendidikan Untuk Indonesiaku

Indonesia merupakan Negara terpadat ke empat di dunia dengan jumlah populasi lebih dari 200 juta jiwa. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, di Indonesia penduduk lima tahun keatas yang berpendidikan minimal tingkat SMP atau sederajat hanyalah 40,93 persen. Hal ini menunjukan bahwa SDM menurut tingkat pendidikan formal Indonesia masih rendah. Dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit, Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan pendidikan.

Selama ini penduduk Indonesia sering kali bertanya, “kenapa wilayah yang kaya akan hasil tambang di Papua, harus dinikmati oleh orang-orang asing, bukan kita sendiri sebagai warganya?” atau pertanyaan lain seperti “Kenapa masih ada penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan ketika kekayaan alamnya berlimpah?”. Semua itu dapat kita ubah jika sumber daya manusia yang ada sudah mampu memanfaatkan sumber daya yang ada. Berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia sejatinya merupakan tanggung jawab bersama setiap warga negara Indonesia, bukan hanya pemerintah. Kualitas SDM yang ada tidak mampu diperbaiki jika hanya ada satu pihak yang ingin meningkatkan SDM Indonesia.

Pendidikan merupakan upaya terpenting dalam meningkatkan sumber daya manusia di suatu bangsa. SDM yang baik tidak hanya bisa didapatkan melalui pendidikan formal, namun juga melalui pendidikan non formal yang prosesnya berjalan beriringan dengan pendidikan formal. Manusia-manusia berkarakter baik sangat diperlukan untuk memajukan negeri ini. Negara-negara adidaya tidak hanya mementingkan pendidikan formal tetapi juga pendidikan informalnya, seperti Jepang, Finlandia, dan Inggris.

Karena mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita nasional bangsa Indonesia, setiap warga negara harus bekerjasama membuat setiap anak Indonesia merasakan pendidikan formal dan non-formal. Melalui pendidikan setiap anak mampu melihat dunia. Melalui pendidikan setiap anak berani bermimpi, setinggi apapun mimpi itu. Menjadikan pendidikan sebagai tujuan yang paling utama bukanlah hal yang sulit. Pendidikan merupakan roda pergerakan suatu bangsa, tanpa pendidikan yang baik tidak ada bangsa yang baik.

Di tahun 2017, Indonesia sudah merasakan 72 tahun kemerdekaan. Sayangnya, setelah 72 tahun kemerdekaan masih ada anak-anak Indonesia yang harus berhenti merasakan manisnya pendidikan. Di sisi lain beberapa anak-anak Indonesia mampu merasakan pendidikan hingga tingkat perkuliahan. Sarana dan Prasarana pendidikan di Indonesia belum dapat dikatakan merata di setiap daerahnya. Pendidikan yang bagus masih terpusat di kota-kota metropolitan.

Orang-orang terdidik memiliki kewajiban memberikan pendidikan dan masyarakat di pelosok negeri juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Anak-anak di Indonesia tidak pernah kehilangan semangat untuk mendapatkan pendidikan. Begitu juga orang-orang terdidik di Indonesia, tidak pernah patah semangat memberikan pendidikan. Hanya tinggal masalah waktu untuk membuat pendidikan di Indonesia merata. Jika setiap warganegara mau saling membantu memberikan pendidikan, disertai dengan kebijakan pemerintah yang baik untuk mendukung tercapainya pendidikan yang merata. SDM Indonesia akan terus meningkat, dan menjadi semakin proudktif.

Indonesia akan berada pada tahap dimana populasi masyarakat berumur produktif lebih banyak dibandingkan populasi masyrakat berumur tidak produktif. Peningkatan masyarakat yang produktif ini memberikan angin segar bagi perekonomian negara Indonesia dan tentu saja akan berdampak juga pada sektor pendidikan. Dengan lebih banyaknya usia produktif, orang-orang yang berkontribusi pada sektor pendidikan akan lebih tinggi. Melalui pemikiran-pemikiran para pemuda akan pendidikan negeri ini kualitas pendidikan mampu ditingkatkan. Peningkatan sektor pendidikan ini dapat dilakukan melalui perbaikan sarana dan prasarana pendidikan ataupun melalui kebijakan-kebijakan yang lebih bijaksana.

Jika selama ini kebijakan pendidikan Indonesia terlalu sering diubah dan tidak tetap seiring pergantian menteri. Maka kebijakan pendidikan Indonesia di masa produktif seharusnya lebih baik, dengan konsisten terhadapa kebijakan sistem pendidikan yang ada. Jika sebelumnya terdapat kebijakan wajib belajar 9 tahun, maka seharusnya wajib belajar terus ditingkatkan hingga jenjang perkuliahan. Peningkatan jumlah penduduk produktif mampu memberikan masukan pajak yang lebih besar bagi Indonesia. Peningkatan pendapatan pajak yang besar mampu meningkatan alokasi dana biaya pendidikan bagi bangsa ini. Dengan alokasi dana yang seimbang dan adil pendidikan yang merata dapat tercapai. Setiap anak dapat memenuhi hak mereka untuk merasakan pendidikan secara gratis tanpa harus memikirkan biaya.

Masyarakat Indonesia harus mampu dan mau berperan aktif memajukan pendidikan negeri. Melalui pemberian buku-buku yang dilakukan setiap warga negara, anak-anak dapat mengetahui dunia luas. Melalui pembelajaran akan berbagai keterampilan, anak-anak di Indonesia mampu mengasah potensi yang ada pada diri mereka masing-masing. Setiap anak memiliki potensi, tapi tidak setiap anak mengetahui potensi mereka.

Melalui sektor pendidikan berupa pembuatan kebijakan pemerintahan, dan peran aktif masyarakat, Indonesia akan mampu meningkatkan SDM yang ada. Meningkatnya SDM membuat Indonesia semakin baik dalam mengelola sumber daya yang ada. Melalui peningkatan pendidikan segala aspek sumber daya di Indonesia mampu diolah sendiri oleh rakyatnya. Tidak akan ada lagi permasalah pengelolaan sumber daya berlebih yang dilakukan oleh pihak asing. Setiap warga negara berhak merasakan hasil sumber daya alam negerinya. Tidak akan ada lagi pembodohan yang dilakukan pihak lain, jika warga Indonesia mendapatkan pendidikan yang baik.

Artikel berjudul “Pendidikan untuk Indonesiaku” ini adalah artikel lomba yang di adakan oleh Redaksi Seputar Kuliah

Ditulis oleh: Dwi Utari Ageng Cahyani.
(Bisa disapa lewat Line: duac17)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

x