Tips dan Gambaran Seputar Kuliah di Kedokteran Hewan

Jurusan Kedokteran Hewan memang tidak sepopuler Kedokteran Umum, bahkan masyarakat pun cenderung kurang memahami pentingnya jurusan ini. Padahal profesi Kedokteran Hewan sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat secara tidak langsung.

Bahkan adapula anggapan belajar di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) lebih mudah dibanding Fakultas Kedokteran (FK). Sehingga banyak yang meremehkan Kedokteran Hewan, ada juga mahasiswa yang dulunya menempatkan jurusan ini di pilihan terakhir. Tentu saja anggapan tersebut salah, belajar di Fakultas Kedokteran Hewan juga sangat serius. Selain materinya banyak, ada pula materi praktikum yang juga cukup banyak, sering ujian, bahkan kuliahnya padat selama seminggu.

Berikut tips kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan beserta gambaran kehidupan kampusnya:

1. Kemauan yang Kuat

Sebelum memutuskan memilih jurusan Kedokteran Hewan, siapkan mental, tekad, dan kemauan yang kuat. Sama seperti di jurusan kedokteran lainnya, kuliah di Kedokteran Hewan harus serius dan tidak main-main. Karena bila salah langkah, nilai bisa anjlok atau harus mengulang mata kuliah sehingga waktu lulusmu tertunda.

2. Program Belajar

Kuliah di Kedokteran Hewan sama seperti di Kedokteran lainnya, cenderung lebih lama tidak hanya 4 tahun seperti jurusan yang lain. Kurang lebih membutuhkan waktu 6 tahun. Pertama mahasiswa mengikuti program sarjana Kedokteran Hewan selama kurang lebih 4 tahun, kemudian dilanjutkan program profesi Kedokteran Hewan kurang lebih 2 tahun.

3. Prospek Kerja

Salah satu pertimbangan memilih jurusan kuliah adalah prospek kerja. Prospek kerja kedokteran hewan banyak sekali, tidak hanya menjadi praktisi anjing dan kucing (dokter hewan praktek). Diantaranya ialah menjadi PNS, bekerja di ternak pakan, di industri obat hewan, scientist, praktisi unggas, praktisi ruminansia, praktisi perunggasan, dosen, wiraswasta, dan lainnya.

4. Materi Kedokteran Hewan yang Padat

Jangan terkejut bila materi kuliah Kedokteran Hewan sangat banyak. Sebagai calon dokter hewan tentu harus banyak memahami ilmu seputar kedokteran hewan. Bahkan rata-rata jumlah SKS (Sistem Kredit Semester) di Kedokteran Hewan paling banyak dibanding jurusan lain pada sebuah universitas yang memiliki jurusan Kedokteran Hewan. Selain itu, materi praktikumnya pun banyak, bisa saja dalam satu hari ada 3-4 materi praktikum.

5. Materi yang Dipelajari

Ketika baru memasuki tahap sarjana, materi-materi yang diajarkan termasuk dasar. Diantaranya mempelajari anatomi hewan, pakan ternak, mikrobiologi, histologi, embriologi, fisiologi, ilmu bedah, ilmu perilaku hewan dan sebagainya. Kalua seorang maahsiswa ingin kuliah di kedokteran, utamanya ilmu biologi harus diperdalam. Walau terdapat mata kuliah yang menghitung, seperti statistik.

Selain itu, hewan yang dipelajari tidak hanya anjing dan kucing saja. Tapi juga mempelajari sapi, ayam, ikan, reptil, hewan eksotik, serta hewan liar. Tidak semua ada di mata kuliah wajib, mater seputar hewan lainnya bisa dipelajari di Himpunan Organisasi (Himpro) Mahasiswa yang mengkhususkan pada jenis hewan tertentu.

6. Tugas dan Ujian

Tidak hanya materi yang banyak, tugas beserta ujian pun juga terhitung cukup banyak. Bisa terdiri dari tugas mandiri, tugas kelompok, atau tugas laporan praktikum. Ditambah terdapat ujian di luar jadwal ujian semester. Entah ujian tertulis maupun ujian praktikum. Tujuannya supaya selalu mengingat dan memperdalam ilmu. Materi kuliah yang banyak kadang membuat cepat melupakan materi tersebut.

7. Disiplin Waktu

Menjadi dokter sudah sepatutnya tepat waktu. Apalagi dokter akan menangani hewan sakit dan bertemu klien, sudah seharusnya datang tepat waktu. Untuk itu ketika kuliah calon dokter hewan juga harus dibiasakan tepat waktu. Dosen mendidik mahasiswanya supaya selalu datang sebelum perkuliahan dimulai. Meskipun peraturan suatu kampus memberikan waktu toleransi keterlambatan, tetapi di Fakultas Kedokteran Hewan jarang sekai dosen yang memberikan toleransi keterlambatan.

8. Pakaian Saat Kuliah

Calon dokter hewan juga sepatutnya disiplin dalam berpakaian. Seorang dokter hewan pastinya selalu berpenampilan bersih dan rapi. Peraturan berpakaian diantaranya memakai kemeja berkerah dan celana atau rok bahan, tidak boleh memakai jins. Alas kaki harus sepatu tertutup, tidak boleh sepatu sandal yang terbuka. Bagi pria rambut tidak boleh gondrong, batasnya adalah rambut tidak berponi dan tidak melebihi kerah kemeja.

9. Pintar-pintar Memanajemen Waktu

Dengan materi dan tugas yang padat serta terdapat banyak ujian, mahasiswa harus pintar memanajemen waktu. Terutama juga bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi atau mengikuti UKM. Jam kuliah padat, bisa dari pagi hingga sore, terkadang nyaris setiap hari. Ditambah mengerjakan tugas dan laporan praktikum. Belum lagi ada agenda lain seperti rapat atau UKM. Oleh karena itu mahasiswa baiknya mulai melatih membagi waktu.

10. Rajin Mencicil Belajar

Termasuk dalam memanajemen waktu, sebaiknya mencicil belajar walau sedikit-sedikit. Sehingga menjelang ujian tidak terlalu terbebani oleh materi yang cukup banyak. Lebih baik mencicil dibanding belajar mendekati ujian saja, sampai-sampai mempelajari sekaligus semua materi dalam satu malam atau disebut Sistem Kebut Semalam (SKS). Jangan lupakan bahwa materi kuliah Kedokteran Hewan padat ditambah materi praktikum.

Demikian tips dan gambaran kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan. Belajar di Kedokteran Hewan tidak mudah, tetapi berkuliah di FKH bukan hal yang tidak mungkin, asalkan punya kemauan yang kuat dan kesiapan mental, semua rintangan saat kuliah di FKH dapat dijalani. FKH juga melahirkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi permasalahan seputar medik veteriner.

Artikel berjudul “Tips dan Gambaran Seputar Kuliah di Kedokteran Hewan” ini adalah artikel lomba yang di adakan oleh Redaksi seputarkuliah.com

Ditulis oleh: Nuzula Ramadian
(Bisa disapa lewat Facebook: Nuzula Ramadian)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

x