Revolusi Sistem Pendidikan Di Indonesia

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang sangat beraneka ragam. Walaupun sering kali jika kita berbicara tentang pendidikan selalu menyangkut tentang sekolah, namun sebenarnya pendidikan memiliki artian atau makna yang sangatlah luas dan tidak hanya tentang sekolah saja. Pendidikan yang paling mendasar yaitu pendidikan moral yang dimulai dari lingkungan keluarga. Dimana dalam hal ini, orangtua berperan sangat penting dalam memberikan ilmu budi pekerti atau moral serta tanggung jawab kepada anak-anaknya.

Sistem pendidikan yang dilakukan dalam lingkungan keluarga pasti berbeda dengan sistem pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dalam keluarga, orang tua lebih cenderung memberikan suatu arahan secara langsung kepada anak-anaknya ketika mereka mempraktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh hal sederhana ketika seorang anak bertemu dengan orang yang baru dikenalinya, maka orangtua akan memberikan arahan agar si anak memberikan salam kepada orang yang baru dikenalinya dengan cara mengulurkan tangan kanan seraya menjabat tangan orang yang baru dikenalinya itu.

Berbeda dengan sekolah, dimana sistem pendidikan yang dilakukan lebih dominan menuntut hasil yang maksimal dalam materi atau teori yang telah diberikan oleh guru tanpa memperhatikan apakah teori tersebut sepenuhnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau tidak. Disini, anak-anak cenderung dituntut untuk sebisa mungkin memahami materi atau teori dan menemukan cara tentang bagaimana untuk bisa memahami suatu materi tanpa banyak bertanya atau biasa orang sebut belajar mandiri. Walaupun tidak semua anak demikian keadaannya, namun pasti ada yang mengalami hal yang serupa.

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini, sangat identik dengan hal yang berbau tidak mengindahkan proses, namun mengutamakan sebuah hasil. Terbukti dengan adanya ketika Ujian Tengah Semester atau mungkin Ujian Akhir Semester, banyak murid yang mengupayakan bagaimana cara agar mencontek tidak diketahui oleh guru pengawas dari pada mengerjakan soal-soal Ujian sesuai pemahaman yang di dapat selama belajar satu semester. Terkadang tidak hanya murid saja, bahkan beberapa guru juga mendukung aksi murid yang berupaya untuk mencontek dengan mempersilahkan para murid untuk mencontek hanya saja, dengan syarat tidak diperkenankan untuk membuat kegaduhan atau keributan dalam ruangan. Sebenarnya bukan tentang siapa yang harus disalahkan dalam hal ini, namun apa yang harus dibenahi dari sistem pendidikan di Indonesia ini. Kita ketahui bersama bahwa dari contoh diatas, terbukti bahwa para siswa dan guru sedang dalam keadaan tertekan. Tertekan disini dalam artian dimana sistem pendidikan di Indonesia sangatlah rumit dan terlalu berlebihan dalam programnya hanya untuk mencapai suatu ekspektasi yang diinginkan.

Sistem pendidikan di Indonesia dikatakan cukup rumit karena pemerintah dalam membuat sebuah program pendidikan tidak mengindahkan pendidikan tentang pendalaman nilai-nilai Pancasila. Hal ini membuat para siswa dan para guru yang ada di Indonesia tidak memiliki ciri khas dalam sistem pendidikan. Mereka cenderung bersaing antar sekolah bersaing antar daerah yang dimana lebih dominan melakukan persaingan yang tidak sehat. Perlu diketahui bahwa tujuan dari diadakannya sistem pendidikan di suatu negara adalah untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa agar memiliki jiwa patriotisme dan memiliki nilai-nilai Pancasila. Namun, untuk saat ini sistem pendidikan di Indonesia lebih berfokus kepada persaingan baik antar sekolah atau sekolah antar daerah. Hal ini seharusnya menjadi point nomor sekian, setelah sistem pendidikan di Indonesia berhasil mendalami nilai-nilai Pancasila.

Indonesia sanggup bersaing dalam bidang pendidikan dengan negara lain asalkan Indonesia dalam sistem pendidikannya mengutamakan nilai-nilai Pancasila yang dimana Pancasila sebagai ciri khas Indonesia itu sendiri. Jika pemerintah berani menggalakkan sistem pendidikan yang berlandaskan Pancasila di seluruh penjuru daerah yang ada di Indonesia, maka Indonesia dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas tinggi dimasa yang akan mendatang. Tidak ada kasus korupsi, tidak ada kasus pelanggaran aturan, tidak ada kasus miskin moral, dan lain sebagainya dimasa yang akan mendatang. Sekarang ini, Indonesia hanya perlu keberanian untuk mengubah sistem pendidikan yang tidak sesuai ini menjadi sistem pendidikan yang sesuai dengan karakter bangsa yakni karakter Pancasila.

Sistem pendidikan berlandaskan Pancasila yang dimana mendalami nilai-nilai Pancasila merupakan hal yang sangat diperlukan di era teknologi yang semakin canggih sekarang ini. Dan akan menjadi suatu kemajuan moral yang berkualitas jika seseorang dikatakan lulus atau wisuda dari sekolah apabila nilai-nilai Pancasila atau akhlak budi pekertinya baik dan patut dijadikan contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Mata pelajaran tentang ilmiah juga penting, namun hanya sebagai ilmu pengetahuan umum saja. Agar para guru dan siswa tidak merasa tertekan dan terlalu ambisi dalam mendapat nilai terbaik tanpa mengindahkan proses belajar, alias menghalalkan segala cara.

Terlepas dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia yang kurang memperhatikan nilai-nilai moral bahkan nilai-nilai karakter Pancasila, ada juga hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah, yaitu pemerataan pendidikan yang ada di Indonesia. Kita ketahui bersama bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Indonesia baik yang ada di daerah pedesaan sampai kota besar tidaklah merata. Terbukti banyaknya siswa dan siswi yang berprestasi baik tingkat nasional maupun tingkat nasional muncul dalam sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Mungkin ada beberapa siswa dan siswi dari daerah pedesaan yang berprestasi namun terhambat karena bakat atau prestasinya tidak dapat direalisasikan yang disebabkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut. Hal ini juga sangat dibutuhkan perhatian khusus oleh pemerintah agar melakukan pemerataan sarana dan prasarana baik sekolah yang ada di pedesaan maupun yang ada di perkotaan. Sarana dan prasarana yang dimaksudkan adalah akses jalan, buku terbitan terbaru, alat-alat untuk praktik ilmu pengetahuan alam, ruangan kelas yang sesuai dengan standar, dan sebagainya. Dalam hal ini, Indonesia benar-benar membutuhkan suatu pembaharuan dalam sistem dan sarana pendidikan yang memadai. Karena untuk memunculkan penerus bangsa yang berkarakter Pancasila serta dapat bersaing dalam kancah internasional, dibutuhkan suatu revolusi sistem pendidikan di Indonesia yang berkualitas. ~

Artikel berjudul “Revolusi Sistem Pendidikan di Indonesia” ini adalah artikel lomba yang di adakan oleh Redaksi Seputar Kuliah 

Ditulis oleh: Priandina Rizki Rahayu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

x