Salah Satu Ekskul di Kampus – Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam)

Ketika menjadi mahasiswa, kalian juga masih dapat memilih dan bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti ketika di sekolah, lho. Nah, kalau di perguruan tinggi namanya UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa. Olahraga merupakan salah satu bidang kategorinya dan kegiatan mapala (mahasiswa pecinta alam) termasuk juga salah satu di dalamnya. 

Sudah terbayang, dong, apa yang akan kalian lakukan jika bergabung dengan kegiatan atau organisasi ini? Ya, menjelajahi alam, hutan, naik gunung, arung jeram, dan masih banyak lagi. 

Apakah hanya itu saja kegiatan mapala? Mari kita korek lebih banyak. 

Salah Satu Unit Kegiatan Mahasiswa

mahasiswa pecinta alam

Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia pasti memiliki organisasi mapala ini sebagai salah satu kegiatan kampus. Bisa dibilang sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) di perguruan tinggi, mapala merupakan salah satu kegiatan organisasi intra kampus, yaitu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).

Berada di bawah kategori olahraga, kegiatan ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa lintas fakultas dan jurusan se-universitas. Biasanya, pengenalan banyak organisasi kampus ini dilakukan sejak masa orientasi mahasiswa baru, salah satunya melalui kegiatan LDK.

LDK adalah Latihan Kepemimpinan Dasar yang tak hanya memberikan dasar-dasar kepemimpinan akan tetapi juga kehidupan berorganisasi. 

Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam)

mapala

Sesuai namanya, Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) adalah organisasi ke-pecinta alam-an yang ada di tingkat pendidikan tinggi (perguruan tinggi). 

Lazim disebut mapala, organisasi ini memiliki keunikan karena berfokus lebih pada kegiatan outdoor (luar ruang) dan juga berkaitan dengan kepedulian dan pemeliharaan alam, serta kemanusiaan. 

Kegiatan di luar ruangan yang dilakukan mapala juga bersifat petualangan. Jiwa ini tak terlepas dari budaya yang sudah ada bahkan sejak mapala pertama didirikan di Indonesia.

Sekilas Sejarah

Organisasi pecinta alam di Indonesia banyak didirikan oleh para pemuda, bukan hanya mahasiswa. Dua organisasi mapala yang terbentuk hampir berbarengan di tahun 1964 adalah Mapala UI (oleh aktivitas mahasiswa) dan juga Wanadri, Bandung (berbasiskan kepanduan dan petualangan).

Terbentuknya mapala UI lebih disebabkan karena gejolak politik saat itu. Salah satu tokoh penting dan paling dikenal dari mapala UI adalah Soe Hok Gie. Sosok aktivis mahasiswa dan pecinta alam ini bahkan telah diangkat ke layar lebar.

Tahun 1980-an, merupakan puncak ketenaran kegiatan mapala ini, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia memiliki organisasi ini di tahun 1990an. Organisasi mapala juga semakin tumbuh berkembang sampai sekarang.

Nilai Positif Mapala

Soe Hok Gie pernah mengemukakan bahwa pendirian Mapala UI adalah untuk berusaha kembali menegakkan idealisme mahasiswa untuk betul-betul dan secara jujur tidak hanya mencintai alam, tetapi juga negara, rakyat, dan juga almamater mereka. 

Setiap mapala umumnya akan mengusung nilai-nilai yang sama tersebut. Meskipun, akan juga dilengkapi dengan nilai-nilai yang dianut oleh masing-masing perguruan tinggi sebagai anggota masyarakat ilmiah. 

Demikian pula, mapala juga tidak terlepas dari nilai-nilai sosial dan kultural yang ada di lingkungan atau masyarakat sekitar mereka atau pun Indonesia. 

Beberapa kontribusi yang diberikan oleh mapala antara lain, relawan bencana, melakukan kampanye dan kegiatan pelestarian hutan, ikut serta dalam operasi SAR atau operasi kemanusiaan lainnya, dan masih banyak lagi. 

Bagaimana, semakin tertarik untuk bergabung? Organisasi Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) adalah organisasi intra kampus yang memiliki anggota para mahasiswa – mereka yang memiliki kecintaan, minat, dan kepedulian yang sama pada alam dan juga lingkungan. Mereka memadukan petualangan dan juga dimensi kecintaan alam serta humanis.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

x