Pendidikan Indonesia, Merosot Atau Membaik?

Pendidikan adalah suatu proses seseorang menerima pembelajaran dari lingkungannya, baik itu dari rumah ataupun dari sekolah. Pendidikan merupakan suatu anugerah yang tidak dapat dicuri dari setiap orang dan membantu perkembangan mental dan perilaku seseorang. Pendidikan yang utama dan terutama berasal dari keluarga. Bila seorang anak mendapat pendidikan dan pengajaran yang baik dalam lingkungan keluarganya, maka tidak akan sulit bagi dirinya menjadi orang yang terdidik di luar dari lingkungan rumah (pendidikan nonformal.)

Menurut Anies Baswedan, perkembangan pendidikan Indonesia sudah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan jaman sebelum era kemerdekaan Indonesia. Dulu, hampir 95 persen masyarakat Indonesia tidak bisa membaca alias buta huruf. Di era modern ini tersisa sekitar 5 persen. Tetapi, apabila dibandingkan dengan negara-negara maju, tentu pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal.

Bila dilihat dari partisipasinya dalam pendidikan, benar adanya bahwa masyarakat Indonesia memiliki perkembangan yang pesat. Namun, apabila dilihat dari kualitasnya, masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Mayoritas pelajar mengasumsikan pendidikan Indonesia saat ini lebih mementingkan tingginya nilai di sekolah atau perkuliahan daripada kualitas siswa itu sendiri. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan itu sendiri tidak lagi berfokus pada ilmu pengetahuan. Disamping itu, kesalahan dan kegagalan dalam pengembangan kualitas pendidikan nasional terbukti dengan adanya degradasi moral. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Ada banyak hal yang mempengaruhi perkembangan kualitas pendidikan Indonesia yang dianggap semakin merosot. Salah satunya adalah karena adanya modernisasi. Sekolah atau kampus tidak lagi menjadi satu-satunya wadah untuk memperoleh pendidikan. Masyarakat sudah bisa memperoleh pendidikan dari manapun, karena dengan adanya globalisasi dan modernisasi proses pembelajaran manusia tidak lagi dibatasi ruang dan waktu.

Tentu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang baik bagi umat manusia. Namun, akan menjadi hal yang membahayakan bila dipergunakan untuk hal-hal yang salah. Tidak adanya kebijaksanaan dalam derasnya arus globalisasi dan modernisasi membuktikan bahwa pendidikan nasional telah gagal dalam melaksanakan tugasnya untuk memperbaiki moral dan watak anak bangsa.

Hal lainnya yang menjadi hambatan untuk perkembangan pendidikan Indonesia adalah luasnya wilayah Indonesia. Dengan banyaknya pulau di Indonesia seiring dengan perkembangan penduduknya yang semakin tahun semakin meningkat, sudah pasti hal ini menyulitkan pemerintah untuk menciptakan komunikasi yang efektif, terlebih lagi untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan.

Pendidikan di Indonesia cenderung mengarah pada apa yang sudah ditetapkan. Sistem merupakan salah satu kelemahan mendasar dikarenakan pelajar Indonesia menjadi kurang aktif dalam berpikir dan kemampuan menganalisa akan sesuatu menjadi rendah. Dengan sistem pemaksaan seperti ini, pelajar mau tidak mau harus mengikuti arus perubahan yang cepat yang kerap kali terjadi dengan berganti-gantinya kurikulum Indonesia. Pemerintah terus mengiming-imingi rakyatnya akan keadaan bangsa yang lebih sejahtera namun tidak mencoba memperbaiki sistem pendidikan yang masih dinilai kurang efisien.

Hal yang terutama adalah sumber daya manusia. Sumber daya alam yang berlimpah tidak akan dapat dikelola dengan baik apabila sumber daya manusianya rendah. Bangsa Indonesia bisa berkembang pesat apabila sumber daya manusianya memiliki kualitas yang kredibel. Sama halnya dengan pendidikan. Anak bangsa merupakan anak panah dalam perkembangan bangsa. Maka dari itu, untuk bisa memperoleh generasi muda yang berkualitas sebagai jaminan masa depan Indonesia, diperlukan pengajar yang juga berkualitas baik dalam bidang pendidikan.

Tingginya potensi tidak melanjutkan pendidikan juga merupakan masalah bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Ada banyak masyarakat yang berhenti mengecam pendidikan di bangku SMA atau bahkan di bangku SD lalu secara berani mengajukan diri ke dalam pasar kerja. Hal ini tentu menjadi masalah karena terciptanya tenaga kerja yang tidak kredibel dan tidak berpotensi yang terjun ke dunia pekerjaan.

Dari hal-hal yang telah dikaji di atas, dapat dipastikan perkembangan pendidikan Indonesia masih mengalami kemerosotan dari segi kualitas. Belum begitu baik bila disandingkan dengan negara-negara tetangga terlebih negara maju. Kunci utama dari sumber masalah ini adalah terbukanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan.

Pendidikan penting untuk menjamin masa depan masyarakat itu sendiri dan bangsanya. Tanpa adanya pendidikan yang memadai, tahun demi tahun Indonesia tidak akan mengalami perkembangan yang sejak dulu sudah dicita-citakan, perekonomian tidak akan membaik dan negara akan tetap mengalami keterbelakangan.

Kembali lagi, pendidikan itu penting untuk membangun dan memperbaiki moral anak bangsa. Adanya pendidikan yang efektif dan efisien menjadikan manusia sebagai individu yang dewasa yang menjadikan ia mampu mengambil keputusan yang baik, berpikir ke arah yang lebih jauh dan menjadikannya lebih manusiawi. Terlebih di era globalisasi saat ini, penting menjadi orang yang terdidik agar tidak tertinggal dalam derasnya arus perkembangan zaman. Untuk menjadi bangsa yang berkualitas, sistem dan kualitas pendidikan menjadi kunci utama yang terlebih dahulu membutuhkan perbaikan.

Artikel berjudul “Pendidikan Indonesia, Merosot atau Membaik?” ini adalah artikel lomba yang di adakan oleh Redaksi Seputar Kuliah (seputarkuliah.com)

Ditulis oleh: Intan Manullang
1 Comment
  1. […] Baca juga: Pendidikan Indonesia, Merosot Atau Membaik? […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.

x