Pelopor Pendidikan Bahasa Indonesia di Tanah Air

Pendidikan Bahasa Indonesia, diberikan kepada peserta didik mulai tingkat SD hingga SMA. Bukan semata-mata hanya untuk mempelajari cara berbicara yang baik dan benar, melainkan memahami pola susunan setiap kalimat serta kesenian di dalamnya.

Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai Sarana Menumbuhkan Kecintaan Tanah Air

Beberapa kalangan cenderung menganggap bahwa pendidikan bahasa Indonesia yang diberikan di jenjang sekolah, tidak begitu penting. Bahkan, kehadirannya menjadi di nomor duakan oleh mata pelajaran lain.

Padahal, kehadiran pelajaran bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan lebih mengajarkan peserta didik tentang cara berinteraksi yang baik dan benar kepada sesama. Seperti pola SPOK (Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan), anak hingga induk kalimat.

Pembahasan lain pada serangkaian pendidikan Bahasa Indonesia ialah kesenian. Di antaranya yang dapat Anda ketahui seperti, puisi, cerpen, novel, macam-macam majas, pantun dan masih banyak lagi. Selain itu, juga berguna sebagai sarana menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.

Beberapa Tokoh yang Mempolopori Perkembangan Bahasa Indonesia di Tanah Air

Selain berbagai macam jenis inti pembelajarannya, sebagai warga Negara yang baik Anda juga harus mengetahui siapa saja tokoh pelopor bahasa Indonesia. Meski tidak banyak sajikan dalam buku ajar, akan tetapi sejarah tetap mengenang nama baiknya. Berikut ini beberapa di antaranya:

Charles Adrian van Ophuysen

Meskipun namanya nampak kebarat-baratan, Charles Adrian lahir di tanah Sumatera. Kehadirannya pada tahun 1896 berhasil menggantikan posisi bahasa melayu menjadi Ejaan Van Ophuyesen. Jasanya begitu dikenang berkat perjuangannya bersama Engku Nawawi dan Mohamad Taib.

Jasa yang dikenang dari Charles Adrian Van Ophuyesen bukan hanya soal pengalihan ejaan. Melainkan juga seperti, pembagian kelas kata berdasarkan makna dan fungsinya. Beberapa contohnya yakni pronomina, numeralia dan nomina adjektiva.

Gorys Keraf

Lembata, Nusa Tenggara Timur menjadi tanah kelahiran pelopor Bahasa Indonesia, Gorys Keraf. Selain dikenal sebagai tokoh Agama Katholik, Anda juga harus mengetahui bahwa namanya besar berkat sebutan Ahli Bahasa.

Gorys Keraf banyak dikenal masyarakat di dunia melalui karya tangannya yang berbentuk buku. Beberapa di antara seperti Lingustik Bandingan Historis, Tata Bahasa Indonesia, Eksposisi dan Deskripsi serta Diksi hingga Tanya Jawab Ejaan.

Koewatin Sasrasoeganda

Nama lain dari tokoh ini yakni Raden Sasrasoeganda. Sejarah mencatat bahwa kemudian menjadi pelopor penting di ranah dunia perkamusan Indonesia. Beliau menjadi orang pribumi pertama yang berhasil menulis tata bahasa Melayu dalam arus tradisi Yunani-Latin Belanda.

Sebuah karya tulis yang berjudul Kitab Jang Menjatakan Djalan Bahasa Melajoe, menjadi prestasinya. Anda juga harus tahu bahwa buku itu telah menjadi pedoman untuk pengajaran tata bicara saat zaman tersebut.

A. M. Moeliono

Nama lengkap Anton M. Moeliono, lahir di Bandung pada 21 Februari 1929 dan juga merupakan siswa tamatan Fakultas Sastra di Universitas Indonesoa. Hal tersebut lantas menjadikannya seorang yang produktif.

Hal tersebut, dibuktikan dengan adanya kontribusi hebat, yakni membuat sekitar 56 judul buku yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia. Tidak hanya itu, nama A. M Moeliono juga semakin besar senada didapatkannya penghargaan Bintang Ksatria Ordo Gregorius Magnus Agung tahun 1993.

Harimukti Kridalaksana

Pernahkah Anda mendengar nama Harimukti Kridalaksana?

Sejatinya, Beliau merupakan salah seorang pembelajar ilmu linguistik. Berbagai macam buku yang ditulis telah banyak dijadikan bahan rujukan maupun refrensi dalam bidang penelitian Bahasa. Karenanya, penyampaian materinya mampu dipahami secara mudah.

Tidak hanya itu, Anda juga perlu mengetahui bahwa ternyata Harimukti Kridalaksa ini adalah anak dari salah satu Gubes (Guru Besar). Ayahnya tersebut juga merupakan seorang yang produktif. Sebanyak kurang lebih 20 judul buku berhasil ditulis.

Seperti yang telah diulas secara singkat di atas, pendidikan bahasa Indonesia tidak hanya melulu mengajarkan bagaimana berbicara. Melainkan, Para pelopor telah menampakkan bahwa bidang pelajaran ini menjadi penting sebab, demi menjaga eksistensi dari warga NKRI.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

x