LoA (Surat tanda diterima)

Apa itu LoA?

LoA menjadi salah satu hal terpenting jika kita ingin berkualiah di kampus tujuan ataupun untuk mendaftar beasiswa yang mempersyaratkan LoA. Untuk mendaftar S2 LPDP, boleh melampirkan LoA boleh tidak. LoA atau Letter of acceptance adalah surat penerimaan. Dokumen ini secara resmi menandakan seseorang telah diterima sebagai mahasiswa universitas tertentu. Surat tersebut dikeluarkan oleh kampus yang dituju.

Cara mendapatkan LoA adalah dengan cara mendaftarkan diri ke universitas yang dituju dan didapat jika pendaftar memenuhi syarat penerimaan di suatu universitas. Jadi, kalau ingin memperoleh, cek dulu website kampus tujuan, cermati apa saja syaratnya, lengkapi, lalu mendaftar. Tiap institusi punya aturan dan persyaratan yang berbedabeda.

Persyaratan umum yang biasanya diminta oleh pihak Universitas di Luar Negeri adalah:

1. CV (Daftar Riwayat Hidup) dalam Bahasa Inggris
2. Ijasah dan Transkip Akademik yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris
3. Passpor
4. Pas Photo
5. Motivation Letter
6. Recommendation Letter (Minimal 2)
7. Sertifikat Bahasa Inggris (Biasanya IELTS dengan minimal skor 6.5), Kampus di Luar Negeri rata-rata menggunakan IELTS sebagai persyaratan masuknya, bukan TOEFL.

Sebelum mendaftarkan ke universitas tujuan, saya sudah membuat list terlebih dahulu kampus-kampus tujuan yang menawarkan jurusan saya, menggunakan Bahasa inggris sebagai Bahasa pengantar dan memiliki rangking atau reputasi internasional yang bagus.

Ada dua jenis LoA yaitu LoA conditional dan LoA unconditional. LoA conditional berarti kita diterima di universitas tersebut dengan syarat, misalnya harus menyerahkan sertifikat bukti kemampuan Bahasa Inggris (IELTS atau TOEFL). Apabila syarat tersebut telah terpenuhi, maka LoA conditional akan menjadi LoA unconditional. LoA unconditional atau full acceptance letter merupakan surat diterimanya di universitas tersebut tanpa persyaratan lain yang harus dipenuhi (lengkap) (Full LOA). Nah, waktu itu saya mendapat LoA conditional dari Monash University dan Unconditional dari
Mahidol University.

Sebenarnya, secara umum beasiswa studi di luar negeri pasti mensyaratkan kemampuan Bahasa, pahami baik-baik persyaratan Bahasa negara yang dituju, jika memang Bahasa inggris, segeralah kuasa Bahasa inggrisnya. Jangan mudah putus asa, karena memang mendapatkan beasiswa itu membutuhkan perjuangan. Ngobrolah dengan mereka yang sudah melewati banyak hal atau mendapatkan besiswa, ngobrol juga dengan mereka yang pernah gagal dalam beasiswa. Lakukan yang terbaik!

– Hardika Dwi Hermawan

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

x