Didikan Cerminan Karakter Bangsa

Kita menyadari bahwa Indonesia adalah negara yang besar dengan sumber daya alam yang melimpah. Dikenal sebagai negara maritim yang memiliki suku dan bahasa daerah terbanyak dibanding dengan negara lain, dan pada dasarnya memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu bangsa yang maju, bermartabat dan lebih baik dari saat ini. Semua itu dapat terwujud tentunya dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif dan memiliki visi yang jelas dan terarah untuk kemajuan Bangsa. Untuk memenuhi tujuan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas tentunya pendidikan adalah faktor terpenting yang tidak dapat dipisahkan dan pendidikan yang berkualitas diperoleh dari didikan yang berkualitas pula. Ada sebuah kata bijak mengatakan “ ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh”. Memiliki makna yang sama dengan pemberian pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter hanya membawa kita ke dalam keterpurukan. Karena meskipun kita berada di jalan yang benar namun tampa petunjuk yakinlah pada akhirnya kita akan tersessat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. Saya mengutip empat ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh seorang pencetus pendidikan karakter dari Jerman yang bernama FW Foerster:

  1. Pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut.
  2. Adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru.
  3. Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar.
  4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.

Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter akan menjadi dasar dalam pembentukan karakter berkualitas bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan mengormati dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional guru memiliki peranan yang sangat besar dalam melahirkan generasi bangsa yang berkarakter. Dalam pengembangan karakter peserta didik di sekolah, guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok yang bisa ditiru atau menjadi idola bagi peserta didik. Guru bisa menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya. Sikap dan prilaku seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan, karakter dan kepribadian guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral.

Dalam proses belajar mengajar seorang pendidik (guru) sebagai model atau suri – tauladan bagi siswa dalam setiap perilakunya. Untuk itu, sebelum memasuki proses belajar mengajar, ia harus mengerti bagaimana sebenarnya sikap terhadap dirinya sendiri sebagai manusia. Artinya, guru menjadi model sebagai pribadi, apakah berdisiplin, cermat, berpikir, mencintai pelajarannya, atau malah sebaliknya mematikan idealisme mereka. Diantara sifat – sifat pendidik menurut Nizar, Samsul, (2002: 45-46 ) yaitu :

  1. Mempunyai watak dan sifat rubbaniah yang terwujud dalam tujuan, tingkah laku dan pola pikirnya.
  2. Bersifat ikhlas dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik semata-mata untuk mencari keridhoan Allah dan menegakkan kebenaran.
  3. Bersifat sabar dalam mengajarkan berbagai pengetahuan kepada peserta didik.
  4. Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya.
  5. Senantiasa membekali diri dengan ilmu, kesediaan diri untuk terus mendalami dan mengkajinya lebih lanjut.
  6. Mampu menggunakan metode pengajaran secara bervariasi sesuai penggunaan metode pendidikan.
  7. Mampu mengelola kelas dan peserta didik, tugas dan bertindak secara profesional.
  8. Mengetahui kehidupan psikis peserta didik,
  9. Tanggap terhadap berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang dapat mempengaruhi jiwa, keyakinan atau pola pikir peserta didik.
  10. Berlaku adil terhadap peserta didik.

Belajar dari sebuah ungkapan yang kita yakini bersama “jika kita gagal menjadi orang baik diusia dini, diusia dewasa kita akan menjadi orang yang bermasalah”. Kualitas karakter yang tinggi dari masyarakat tentunya akan menumbuhkan keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas bangsa.

Artikel berjudul “Didikan Cerminan Karakter Bangsa” ini adalah artikel lomba yang di adakan oleh Redaksi seputarkuliah.com

Ditulis oleh: Nurul Fikriah
(Bisa disapa lewat Facebook : Kimya Rumi)

#Seputarkuliah #SeputarkuliahCom

2 Comments
  1. […] Baca juga: Didikan Cerminan Karakter Bangsa. […]

  2. […] Baca juga: Didikan Cerminan Karakter Bangsa. […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.

x